Bhre Mataram

Ur pennad tennet eus Rodovid BR, ar c'helc'hgeriadur digor.

Den:330008
Jump to: navigation, search
Lignez Wijayarajasa
Reizh benel
Anv a-bezh d'ar c'hanedigezh Bhre Mataram
Kerent

Surawardhani Bhre Pawanawan (Rajasawardhani) [Majapahit Rajasa]

Ranamanggala Raden Sumirat (Bhre Pandansalas I) [Majapahit Rajasa]

Wiki-pajenn [[1]]
[1]

Darvoudoù

bugel: Bhre Tumapel II [Majapahit Rajasa]

eured: Wikramawardhana / Raden Gagaksali [Majapahit Rajasa]

Notennoù

Silsilah Wikramawardhana dan Kusumawardhani Wikramawardhana dalam Pararaton bergelar Bhra Hyang Wisesa Aji Wikrama. Nama aslinya adalah Raden Gagak Sali. Ibunya bernama Dyah Nertaja, adik Hayam Wuruk, yang menjabat sebagai Bhre Pajang. Sedangkan ayahnya bernama Raden Sumana yang menjabat sebagai Bhre Paguhan, bergelar Singhawardhana.

Permaisurinya, yaitu Kusumawardhani adalah putri Hayam Wuruk yang lahir dari Padukasori. Dalam Nagarakretagama (ditulis 1365), Kusumawardhani dan Wikramawardhana diberitakan sudah menikah. Padahal waktu itu Hayam Wuruk baru berusia 31 tahun. Maka, dapat dipastikan kalau kedua sepupu tersebut telah dijodohkan sejak kecil.

Dari perkawinan itu, lahir putra mahkota bernama Rajasakusuma bergelar Hyang Wekasing Sukha, yang meninggal sebelum sempat menjadi raja.

Pararaton juga menyebutkan, Wikramawardhana memiliki tiga orang anak dari selir, yaitu Bhre Tumapel, Suhita, dan Kertawijaya.

Bhre Tumapel lahir dari Bhre Mataram, putri Bhre Pandansalas. Ia menggantikan Rajasakusuma sebagai putra mahkota, tetapi juga meninggal sebelum sempat menjadi raja.

Kedudukan sebagai pewaris takhta kemudian dijabat oleh Suhita yang lahir dari Bhre Daha putri Bhre Wirabhumi.

Mammennoù

  1. Kepustakaan - * M.C. Ricklefs. 1991. Sejarah Indonesia Modern (terjemahan). Yogyakarta: Gadjah Mada University Press
    • Poesponegoro, M.D., Notosusanto, N. (editor utama). Sejarah Nasional Indonesia. Edisi ke-4. Jilid II. Jakarta: Balai Pustaka, 1990.
    • Slamet Muljana. 1979. Nagarakretagama dan Tafsir Sejarahnya. Jakarta: Bhratara
    • Slamet Muljana. 2005. Runtuhnya Kerajaan Jindu-Jawa dan Timbulnya Negara-Negara Islam di Nusantara (terbitan ulang 1968). Yogyakarta: LKIS

Eus an dud-kozh d'ar vugale-vihan

Tud-kozh
Prabu Hayam Wuruk
ganedigezh: 1334
eured: Sri Sudewi / Padukasori
eured: Selir / Garwo Ampeyan
titl: 1350 - 1389, Majapahit, Prabu Majapahit IV bergelar Maharaja Sri Rajasanagara
marvidigezh: 1389
Tud-kozh
Kerent
Kerent
 
== 3 ==
== 3 ==
Bugale
Kertawijaya / Brawijaya I (Bhre Tumapel III)
eured: Jayawardhani Dyah Jayeswari / Bhre Daha Kapanca
titl: 1447 - 1451, Prabu Majapahit VII bergelar Sri Maharaja Wijaya Parakrama Wardhana (Brawijaya I)
marvidigezh: 1451
Rajasakusuma / Hyang Wekasing Sukma
marvidigezh: Putera Mahkota. Wafat 1427 sebelum menjadi raja
Dewi Suhita / Bhre Daha II (Dyah Ayu Kencana Wungu)
eured: Hyang Prameswara / Bhre Kahuripan (Aji Ratnapangkaja)
titl: 1429 - 1447, Rani Majapahit V bergelar Prabu Stri Suhita
marvidigezh: 1447
Bugale
Bugale-vihan
Bhre Pandansalas / Dyah Suraprabhawa (Bhre Tumapel Singhawikramawardhana / Brawijaya IV)
eured: Bhre Tanjungpura / Manggalawardhani Dyah Suragharini (Putri Junjung Buih/Putri Ratna Janggala Kadiri)
eured: Rajasawardhanadewi Dyah Sripura
titl: 1466 - 1474, Majapahit, Raja Majapahit X bergelar Sri Adi Suraprabhawa Singhawikramawardhana Giripati Pasutabhupati Ketubhuta (Brawijaya IV)
marvidigezh: 1474, Didarmakan di Sri Wisnupura - Jinggan
Bugale-vihan

Ostilhoù personel
Enklask araokaet