Raja Gowa Ke-32 Sultan Abdul Kadir I Kumala Karaeng Lembang Parang Sultan Abdul Kadir Moh Aidid Tuminanga ri Kakuasanna (1826-1893). a. a. 30 Genver 1893
Ur pennad tennet eus Rodovid BR, ar c'helc'hgeriadur digor.
Lignez | Raja Gowa |
Reizh | gourel |
Anv a-bezh d'ar c'hanedigezh | Raja Gowa Ke-32 Sultan Abdul Kadir I Kumala Karaeng Lembang Parang Sultan Abdul Kadir Moh Aidid Tuminanga ri Kakuasanna (1826-1893). |
Kerent
♂ Raja Gowa Ke-31-La Oddanriu Karaeng Katangka Tuminanga ri Suangga (1825-1826). [Raja Gowa] | |
Wiki-pajenn | [[1]] |
Darvoudoù
~ 1830 bugel: ♂ H. Puang Tajudin (Embah Judin) [Raja Gowa (1826-1893)] g. ~ 1830 a. a. 1940?
~ 1832 bugel: ♂ H. Puang Jarbi [Raja Gowa (1826-1893)] g. ~ 1832
1834 bugel: ♂ H. Puang Jebir [Raja Gowa (1826-1893)] g. 1834
1844 titl:
30 Genver 1893 marvidigezh:
Notennoù
Catatan Admin : Endang Suhendar alias Idang
SEKEDAR CATATAN PENULIS
H. TAJUDIN, H. JARBI dan H. JEBIR, yang tinggal di daerah LOJI - Gunung Batu yang lahir antara tahun 1825-1830 Masehi adalah putra-putra Raja Gowa ke 32 yaitu I Kumala Karaeng Lembang Parang Sultan Abdul Kadir Moh Aidid Tuminanga ri Kakuasanna (1826-1893) H. Tajudin, H. Jarbi dan H. Jebir lari dari Makassar ke Jakarta diburu oleh Belanda karena menentang kebijakan kolonial, di Jakarta mereka tinggal pertama kali di daerah Pejambon, kemudian berpindah tempat ke daerah Kramat Sentiong, kemudian pindah lagi dan menetap lama di Bogor tepatnya di daerah Gunung Batu-LOJI.
Selama tinggal di LOJI Bogor, keturunan mereka bertiga menyebar ke wilayah Bogor yang lain seperti : Loji sendiri, Ciomas, Gunung Batu, Darmaga, Leuwiliang, Jambu, Sadeng, Paku dan Kalong). H. Tajudin membeli tanah mulai dari Leuwiliang sampai ke Desa Kalong, Jarbi membeli tanah dari Gunung Batu sampai ke daerah Dramaga, sedangkan Jebir menguasai tanah dari mulai Dramaga sampai ke daerah Cibungbulang.
Keluarga JARBI tinggal di Loji dan beranak-pinak. Anak pertama Jarbi perempuan ( ? ) menikah dengan RM. H. ABAS Cucu Pangeran Djoned Dipomenggolo (1815) putra Pangeran Diponegoro yang sampai dan menetap di Bogor tepatnya di Kampung JABARU (Jawa Baru) karena menghindari penangkapan Belanda karena pada tahun 1830 mencoba menyelamatkan Ayahnya di Batavia.
TAJUDIN, JARBI dan JEBIR, sebagai putra-putra Kasultanan Gowa keturunan Sultan Hasanuddin memiliki kekayaan cukup besar berupa aset lahan yang membentang mulai dari Gunung Batu, Loji (Bogor Kota), Sindang Barang sampai dengan Desa Kalong (Leuwiliang).
Dari KELUARGA LOJI ini, lahir pahlawan kemerdekaan yaitu Mayjen ISHAQ JUARSA yang merupakan keturunan langsung dari Keluarga LOJI tersebut.
http://id.wikipedia.org/wiki/Kesultanan_Gowa
Mammennoù
- ↑ http://kotabogor.go.id/index.php?option=com_content&task=view&id=4456&Itemid=34 -
- ↑ http://id.wikipedia.org/wiki/Kerajaan_Pajajaran -
- ↑ http://www.kotabogor.go.id/index.php?option=com_content&task=view&id=4484 -
- ↑ http://archive.kaskus.us/thread/890054/1200 -
- ↑ http://poempi.wordpress.com/2010/02/10/ishak-djuarsa/ -
- ↑ Catatan : Opu M. Yusuf (Enjam) -
- ↑ http://nurfadilamyduadelapan28.blogspot.com/2017/01/istilah-kebangsawanan-dalam-adat-bugis.html -
Eus an dud-kozh d'ar vugale-vihan