Dyah Wiyat / Rajadewi Maharajasa (Bhre Daha I)
Ur pennad tennet eus Rodovid BR, ar c'helc'hgeriadur digor.
Lignez | Majapahit Rajasa |
Reizh | benel |
Anv a-bezh d'ar c'hanedigezh | Dyah Wiyat / Rajadewi Maharajasa |
Anvioù-tiegezh all | Bhre Daha I |
Kerent
♂ Raden Wijaya / Prabu Kertarajasa Jayawardana [Majapahit Rajasa] a. a. 1309 ♀ Gayatri / Rajapatni / Pusparasmi [Kertanegara] a. a. 1350 | |
Wiki-pajenn | wikipedia:id:Dyah Wiyat |
Darvoudoù
bugel: ♀ Indudewi / Bhre Lasem [Majapahit Rajasa]
bugel: ♀ Dyah Duhitendu Dewi / Putri Indu Dewi Purnamawulan (Bhre Lasem Sang Halemu) [Majapahit Rajasa] a. a. 1382
bugel: ♀ Sri Sudewi / Padukasori [Wijayarajasa]
eured: ♂ Wijayarajasa / Kudamerta (Bhre Wengker) [Ring Pamotan]
Notennoù
Dyah Wiyat alias Rajadewi Maharajasa adalah putri bungsu Raden Wijaya, pendiri Majapahit.
Silsilah Dyah Wiyat Dyah Wiyat adalah putri Raden Wijaya yang lahir dari Gayatri. Ia memiliki kakak kandung bernama Dyah Gitarja, dan kakak tiri bernama Jayanagara.
Pararaton mengisahkan Jayanagara yang menjadi raja kedua, merasa takut takhtanya terancam, sehingga Dyah Gitarja dan Dyah Wiyat dilarang menikah. Baru setelah ia meninggal tahun 1328, para ksatria berdatangan melamar kedua putri tersebut. Setelah diadakan sayembara, diperoleh dua orang ksatriya, yaitu Cakradhara sebagai suami Dyah Gitarja, dan Kudamerta sebagai suami Dyah Wiyat. Kudamerta kemudian bergelar Wijayarajasa atau Bhre Wengjer atau Bhatara Parameswara ring Pamotan. Dari perkawinan itu lahir Padukasori yang menjadi permaisuri Hayam Wuruk putra Dyah Gitarja Tribhuwana Tunggadewi.
Peranan Dyah Wiyat Pada pemerintahan Jayanagara, Dyah Wiyat diangkat sebagai raja bawahan di Kadiri bergelar Rajadewi Maharajasa Bhre Daha. Jabatan ini terus dipegangnya sampai ia meninggal pada masa pemerintahan Hayam Wuruk, keponakan sekaligus menantunya.
Dalam pemerintahan Hayam Wuruk, Rajadewi tergabung dalam Saptaprabhu, yaitu semacam dewan pertimbangan agung yang beranggotakan keluarga raja.
Tidak diketahui dengan pasti kapan Rajadewi meninggal. Pararaton hanya menyebut kematiannya setelah pengangkatan Gajah Enggon sebagai patih tahun 1371. Rajadewi kemudian didharmakan di Adilangu, dengan candi bernama Purwawisesa.
Eus an dud-kozh d'ar vugale-vihan

titl: 1328 - 1350, Majapahit, Raja Majapahit III bergelar Sri Tribhuwanatunggadewi Maharajasa Jayawisnuwardhani

titl: 1295, Kediri (East Java), Yuwaraja atau raja muda di Kadiri atau Daha (Bhre Daha)
titl: 1309 - 1328, Majapahit, Sri Maharaja Wiralandagopala Sri Sundarapandya Dewa Adhiswara
marvidigezh: 1328, Majapahit
eured: ♀ Sri Sudewi / Padukasori
eured: ♀ Selir / Garwo Ampeyan
titl: 1350 - 1389, Majapahit, Prabu Majapahit IV bergelar Maharaja Sri Rajasanagara
marvidigezh: 1389
eured: ♀ Manggalawardhani / Bhre Tanjungpura (Dyah Suragharini / Putri Junjung Buih)
titl: 1451 - 1453, Prabu Majapahit VIII bergelar Brawijaya II
eured: ♀ Indudewi / Bhre Lasem
marvidigezh: 1383, Lasem

marvidigezh: 1466

eured: ♀ Bhre Daha II ? (Wangsa Rajasa)
eured: ♀ Kusumawardhani / Bhre Kabalan I
eured: ♀ Bhre Mataram
titl: 1389 - 1429, Prabu Majapahit V bergelar Bhra Hyang Wisesa Aji Wikrama