Ibu dari Rara Mariyah - Gwezenn klok

Ur pennad tennet eus Rodovid BR, ar c'helc'hgeriadur digor.

Den:245083
Jump to: navigation, search
Ezhomm en deus hor servijer eus kalz loazioù evit diskwel gwezennoù bras. Setu perak ne c'hall gwelout an arvererien dizanv nemet 7 remziad diagentidi ha 7 remziad diskennidi en ur wezenn. Ma vennit gwelout ul lignez a-bezh hep enskrivadur, ouzhpennit an testenn ?showfulltree=yes e dibenn chomlec'h URL ar bajenn-mañ. Mar plij, ne lakait e neblec'h all ebet ul liamm eeun ouzh ur wezenn a-bezh.

Ar wezenn-mañ a vod: 26 tiegezh evit 125 a dud eus 13 lignez. 14 eus an dud-man az a d'ober ar strollad kreiz (diagentidi – den pennañ – diskennidi). Kuzhet eo 17 tiegezh gant 17 a dud.

1
Ki Ageng Kebo Kenongo
ganedigezh: diputus ibunya : 25682
eured: Nyi Ageng Pengging
Menak Werdati / Menak Lampor
ganedigezh: NB: Eyang dari Raden Paku Sunan Giri. PANCER Trah Dermoyudo
titl: Jumeneng Bupati Blambangan
eured:
1
2
2. Menak Lapat
ganedigezh: Leluhur dari Trah Dermoyudo, ataupun Kromodjayan
titl: Lumajang, Adipati Blambangan Kulon (Barat) bergelar Adipati Lumajang
Nyai Lurah Sutodjayan
titl: Peneleh Surabaya
Nyai Wongsosuto
titl: Surabaya
Ψ Kyai Lanang Glangsing
titl: -1686, Pasuruan, Tumenggung Pasuruan
1. Sunan Rebut Payung / Menak Beduyu
ganedigezh: Leluhur/nenek moyang dari Trah Kasepuan - Kanoman
titl: Blambangan, Adipati Blambangan Timur bergelar Pangeran Rebut Payung
Kanjeng Sultan Hadiwijoyo / Joko Tingkir
titl: 1568, Sultan Pajang
marvidigezh: 1582
2
3
Sunan Tawang Alun
titl: 1596, Jawa Timur - Banyuwangi, Raja Blambangan Wetan
Pangeran Kedawung
titl: Blambangan Timur, Kasatriya
Pangeran Aryo Benowo / Abdulhalim
titl: Sultan Pajang II
Pangeran Benawa / Sultan Prabuwijaya (AbdulHalim)
micher: 1582, Adipati Jipang Panolan
titl: 1586 - 1587, Pajang, Sultan Pajang II bergelar Sultan Prabuwijaya
marvidigezh: 1587, Pajang
Kanjeng Pangeran Haryo Sindusono
ganedigezh: Level 1 = Putera; Adalah trah urutan pertama/putera dari (pancer) Kanjeng Sultan Pajang / Joko Tingkir 1568-1582 );
3
4
Ki Ageng Brondong / Pangeran Lanang Dangiran
ganedigezh: Di Desa Brondong – Sedayu Lawas, atau Paciran Lamongan tepi laut utara Jawa. Kiyahi Ageng Brondong memiliki keturunan Raden Tumenggung Panji Tjokronegoro I, Bupati Sidoarjo yang pertama, diambil dari silsilah pangeran Lanang Dangiran Kyai Ageng Brondong kang sumareh ing pesarehan sentono Botoputih Surabaya. Pangeran Lanang Dangiran Kiyahi Ageng Brondong. Kang Sumareh Ing Pesarehan “Sentono Boto Putih” Surabaya Riwayat Hidup Kiyahi Ageng Brondong Botoputih Suroboyo. Konon dituturkan Pangeran Kedawung, disebut juga Sunan Tawangalun adalah raja di Blambangan atau dikatakan juga Bilumbangan. Beliau mempunyai 5 orang anak dan diantaranya ialah pangeran Lanang Dangiran. Diceritakan bahwa Lanang Dangiran pada usia 18 tahun bertapa dilauy dan menghanyutkan dirinya diatas sebuah papan kayu sebuah beronjong (alat penangkap ikan), tanpa makan atau minum, arus air laut dan gelombang membawa Lanang Dangiran hingga dilaut jawa dan akhirnya suatu taufan dan gelombang besar melemparkan Lanang Dangiran dengan beronjongnya dalam keadaan tidak sadar, disebabkan karena berbulan-bulan tidak makan dan minum, dipantai dekat Sedayu. Seluruh badannya telah dilekati oleh karang, keong serta karang-karang (remis) sehingga badan manusia itu seolah-olah ditempeli dengan bakaran jagung yang disebut dengan bahasa jawa “Brondong” Badan Pangeran Lanang Dangiran diketemukan oleh seorang kiyahi yang bernama Kiyahi Kendil Wesi. Pangeran Lanang Dangiran dirawat oleh Kiyahi Kendil Wesi serta istrinya dengan penuh kasih sehingga sadar kembali dan akhirnya menjadi sehat seperti sediakala. Pangeran Lanang Dangiran menceritakan asal-usulnya kepada Kiyahi Kendil Wesi. Setelah Kiyahi Kendil Wesi mendapat keterangan tentang asal usulnya Pangeran Lanang Dangiran, maka diceritakan oleh Kiyahi tadi bahwa ia juga asal keturunan dan raja-raja di Blambangan yang bernama Menak Soemandi dimana beliau masih satu keturunan dengan Lanang Dangiran. Lanang Dangiran tinggal dan kumpul dengan Kiyahi Kendil Wesi, dan dianggap sebagai anaknya kiyahi sendiri. Pangeran Lanang Dangiran memeluk agama Islam, karena rajin dan keteguhan imannya serta keluhuran budinya serta kesucian hatinya, maka tidak lama pula ia dapat tampil kemuka sebagai guru Agama Islam, Pangeran Lanang Dangiran berisitrikan putrid dan Ki Bimotjili dan Panembahan di Cirebon yang asal usulnya dituliskan sebagai berikut : Pangeran Kebumen Bupati Semarang, berisitrikan putrid dan Sultan Bojong, bernama Prabu Widjaja (Djoko Tingkir). Ki Bomotjili adalah salah satu seorang putra dan Pangeran Kebumen tersebut diatas, seorang putri dan Ki Bimotjilimi bersuamikan Pangeran Lanang Dangiran alias Kiyahi Brondong (dimakamkan di Boto Putih). Nama Brondong diperoleh karena ia diketemukan oleh Kiyahi Kendil Wesi badannya dilekati dengan “Brondong” Kiyahi Kendil Wesi yang waspada dan mengetahui nasib seseorang, mengatakan kepada Lanang Dangiran yang sudah mendapat sebutan Kiyahi Brondong dan masyarakat sekitar tempat Kiyahi Kendil Wesi, supaya pergi ke Ampel Dento Suroboyo, dan meluaskan ajaran Agama Islam, karena di Surabaya Kiyahi Brondong kelak akan mendapat kebahagiaan serta turun temurunnya kelak akan timbul dan tambah menjadi orang-orang yang mulya. Kemudian Kiyahi Brondong dengan istrinya dan beberapa anaknya yang masih kecil pergi ke Surabaya dan pada Tahun 1595 menetap diseberang timur kali Pegiri’an, dekat Ampel ialah Dukuh Boto Putih (Batu Putih) ditempat baru inilah Kiyahi Brondong mendapatkan martabat yang tinggi dan masyarakat, karena keluhuran budinya Kiyahi Brondong (pangeran Lanang Dangiran) wafat pada tahun 1638 dalam usia + 70 tahun dan meninggalkan 7 orang anak, diantaranya 2 orang laki-laki yaitu : Honggodjoyo dan Honggowongso. Bupati Sidoarjo yang pertama adalah keturunan dan Honggodjoyo, Kiyahi Ageng Brondong (Pangeran Lanang Dangiran) dikebumikan ditempat kediamannya sendiri di Botoputih Surabaya makamnya dimulyakan oleh putra-putranya dan selanjutnya dihormati oleh turun-turunnya hingga kini. Semoga arwah beliau diterima Allah Swt, dan Allah Swt juga memberikan kepada seluruh keturunannya Kiyahi Ageng Brondong kemulyaan, kesehatan dan kesejahteraan sebagaimana beliau senantiasa mendoakan cucu cicitnya selama hidupnya. Ada hal penting yang anda ketahui bahwa bertepatan dengan hari jadi Kabupaten Sidoarjo, pejabat Pemerintah Kabupaten Sidoarjo beserta rombongan merupakan agenda rutin berkunjung ke : Pesarean Asri ing Pendem untuk nyekar ke makam Bupati pertama Sidoarjo Raden Tumenggung Panji Tjokronegoro I wafat tahun 1863 Ke Pesarehan keluarga Tjondronegoro (belakang masjid Djamik/ Agung Sidoarjo) nyekar Raden Adipati Aryo Panji Tjondronegoro I wafat tahun 1906 Langsung menuju Pesarehan Boto Putih Surabaya ke makam Raden Tumenggung Adipati Aryo Tjondronegoro II (Kanjeng Djimat Djokomono).
titl: Surabaya, Pangeran Lanang Dangiran / Kyai Ageng Brondong sebagai PANCER = yaitu Leluhur/nenek moyang Trah Kasepuhan & Kanoman Surabaya / sebagai cikal bakal / pakem Sejarah Kasepuan – Kanoman Surabaya, atau Level 1 = Putera ke 2 Pangeran Kedawung ;
eured: Nyai Ageng Brondong
marvidigezh: 1638
Nyai Ageng Brondong
ganedigezh: Sedayu - Lawas / Lamongan, Puteri Ki Bimotjili dari Djungpangkah (Ujungpangka) di Sedayu Lawas Surabaya.
eured: Ki Ageng Brondong / Pangeran Lanang Dangiran
4
5
5. Nyai Lurah nDalem Wiroguno
ganedigezh: ?, Surabaya, Menurunkan Trah Demang Sutoyudo Peneleh - Suroboyo
eured: Patih Wiroguno
4. Nyai Setro / Astro
ganedigezh: Surabaya, Menurunkan Trah Botoputih Surabaya
3. Nyai Danoe Singopoero
ganedigezh: Menurunkan Trah Singopredaton
7. Nyai Wongsoito / Nyai Wongsosuto
ganedigezh: Menurunkan Trah Tumenggung Setjonegoro, Tjibolang dan Trah Honggosutan / Wongsosutan
Kyai Tumenggung Djangrono I / Kyai Onggowongso (Honggowongso)
ganedigezh: Surabaya, Catatan: >> nama lain : Ki Lembu Amiluhur / ver RB Yasin )
titl: 1670 - 1678, Surabaya, Adipati Surabaya XI
marvidigezh: Kerzu 1678, Surabaya, Gugur di Kediri dalam peperangan, dimakamkan di Pesarean Sentono Boto Putih Surabaya
1. Kyai Tumenggung Onggodjoyo I / Kyai Lanang Glangsing (Honggodjoyo / Gentono)
micher: 1678 - 1686, Pasuruan, Adipati Pasuruan
marvidigezh: 1690, Surabaya, Dimakamkan di Pesarean Sentono Botoputih Surabaya
5
Tud-kozh
Raden Panji Djayengrono
titl: -1783, Surabaya, Raden Adipati Panji
Kanjeng Tumenggung Djimat Djoyonegoro
titl: -1815, Probolinggo, Bupati Banger Probolinggo
Raden Panji Tjondro Adinegoro
titl: Pekalongan, Patih
Kyai Tumenggung Onggowidjoyo
titl: Lamongan, Bupati Lamongan
titl: 1808, Pati, Bupati Pati
Kyai Onggodjoyo II
titl: Surabaya, Patih Luar Kasepuan Surabaya
Nyai Ajeng Rana / Rangga
ganedigezh: level 2 = Cucu dari Ki Ageng Brondong, putera no 1 Kyai Tumenggung Onggodjoyo I
Ki Onggodjoyo
ganedigezh: level 2 = Cucu dari Ki Ageng Brondong, atau Putera No:2 dari Kyai Tumenggung Onggodjoyo I. Diasingken Belanda ke pulau Ceylon
Nyai Ajeng nDalem Notopraduto
ganedigezh: level 2 = Cucu dari Ki Ageng Brondong, atau Putera No:3 dari Kyai Tumenggung Onggodjoyo I.
Nyai Ajeng Notoprono
ganedigezh: level 2 = Cucu dari Ki Ageng Brondong, atu puteri no:9, Kyai Onggodjoyo I
Kyai Onggodjoyo Djagir
ganedigezh: level 2 = Cucu dari Ki Ageng Brondong, atau Putera No:5 dari Kyai Tumenggung Onggodjoyo I. Bertempat tinggal di Jagir Wokoromo Surabaya
Kyai Sutaprana
ganedigezh: level 2 = Cucu dari Ki Ageng Brondong, atau Putera No:6 dari Kyai Tumenggung Onggodjoyo I.
Nyai Ajeng Sumoyudo
ganedigezh: level 2 = Cucu dari Ki Ageng Brondong, atau Putera No:7 dari Kyai Tumenggung Onggodjoyo I.
Kyai Dipomenggolo
ganedigezh: level 2 = Cucu dari Ki Ageng Brondong, atau Putera No:8 dari Kyai Tumenggung Onggodjoyo I.
Nyai Onggodiwongso
ganedigezh: level 2 = Cucu dari Ki Ageng Brondong, atau Putera No:4 dari Kyai Tumenggung Onggodjoyo I.
Nyai Ajeng Wirodipuro
ganedigezh: level 2 = Cucu dari Ki Ageng Brondong, atau Putera No:11 dari Kyai Tumenggung Onggodjoyo I.
Nyai Ajeng Kinjeng
ganedigezh: level 2 = Cucu dari Ki Ageng Brondong, atau Putera No: 14 dari Kyai Tumenggung Onggodjoyo I. Menikah dengan keturunan China/Tionghoa, nama: TJOE KWIE SWIE dimakamkan di Kampung ketandan Surabaya; disebelah selatan Kyai TONDO; Nyai Ajeng Kinjeng dimak
eured: Han Bwee Koe / Han Bwee Kong
Kyai Djoyodirono / Kyai Mas Tumenggung Djoyodirono I
ganedigezh: level 2 = Cucu dari Ki Ageng Brondong, atau Putera No:13 dari 14 putera Kyai Tumenggung Onggodjoyo I.
micher: Surabaya, Bupati Kanoman di Wonokromo Surabaya, 1746-1758. Diangkat dalam th 1752 ( De Jonge deel 10-11 ) Pengangkatan bersamaan Kyai Onggowidjoyo. Orang Belanda mengatakan "tweede Regent"; Karena pada waktu itu Kadipaten Surabaya dipecah menjadi dua Kadipaten, s
Nyai Ajeng Galih Wirokusumo
ganedigezh: level 2 = Cucu dari Ki Ageng Brondong, atau Putera No:15 dari Kyai Tumenggung Onggodjoyo I. (ver PK.5)
Kyai Onggodimedjo
ganedigezh: level 2 = Cucu dari Ki Ageng Brondong, atau Putera No:10 dari Kyai Tumenggung Onggodjoyo I.
Kanjeng Raden Tumenggung Djimat Tjondronegoro I / Kyai Onggowidjoyo
ganedigezh: level 2 = Cucu dari Ki Ageng Brondong, atau Putera No:12 dari Kyai Tumenggung Onggodjoyo I.
micher: Menjabat Bupati Kasepuan Surabaya 1752-1763, jumeneng Bupati nama gelar Kyai Tumenggung Djimat Tjondronegoro
eured: Ψ Trah Ageng Tjondronegoro
eured: Putri dari: Panembahan Tjakraningrat
Tud-kozh
Kerent
Raden Ayu Galuh
ganedigezh: Level 3 = buyut dari Ki AgengBrondong, atau putra ke 18 dari Kyai Tumenggung Djimat Tjondronegoro (Onggowidjoyo); Bupati Kasepuhan Surabaya 1752-1763
eured: Raden Tumenggung Suroadiningrat , Raden Ario Mloyokusumo
Nyai Ajeng Suronegoro
ganedigezh: level 3 = Buyut dari Ki Ageng Brondong, atau putera No:1, dari KYai Tumenggung Djimat Tjondronegoro Berkediaman di Semarang
eured: Kyai Suronegoro ? (tidak diketahui)
Nyai Ajeng Surengrono
ganedigezh: level 3 = Buyut dari Ki Ageng Brondong, atau putera No:2, dari KYai Tumenggung Djimat TjondronegoroBupati
micher: Bupati Surabaya
Nyai Ajeng Surodipuro
ganedigezh: level 3 = Buyut dari Ki Ageng Brondong, atau putera No: 3, dari Kyai Tumenggung Djimat Tjondronegoro
eured: Kyai Surodipuro
Raden Panji Tumenggung Tjokronegoro I / Raden Panji Djangrana (Djayengrono) (Raden Notopuro)
ganedigezh: Surabaya, level 3 = Buyut dari Ki Ageng Brondong, atau putera No: 4 R Onggodjoyo / Tumenggung Djimat Tjondronegoro I
micher: Bupati Sidoarjo Th.1763-1783 Pada 1859, berdasarkan Keputusan Pemerintah Hindia Belanda No. 9/1859 tanggal 31 Januari 1859 Staatsblad No. 6, daerah Kabupaten Surabaya dibagi menjadi dua bagian yaitu Kabupaten Surabaya dan Kabupaten Sidokari. Sidokare d
eured: Raden Ayu Rame
eured: putri Panembahan Tjakraningrat
Nyai Ajeng Surowidjoyo
ganedigezh: level 3 = Buyut dari Ki Ageng Brondong, atau putera No:5, dari Kyai Tumenggung Djimat Tjondronegoro
Kyai Panji Wanengpati
ganedigezh: level 3 = Buyut dari Ki Ageng Brondong, atau putera No:6, dari Kyai Tumenggung Djimat Tjondronegoro http://keluargatjondronegoro.blogspot.com/ : Kyai wanengpati ( natapura ) Patih dalem Surabaya
Ki Tumenggung Djimat Djoyonegoro
ganedigezh: level 3 = Buyut dari Ki Ageng Brondong, atau putera No:7, dari Kyai Tumenggung Djimat Tjondronegoro,
eured: Putri (1) Ngabei Wangsengsari
eured: Raden Ayu Rame
eured: Raden Ajeng Roekminah / R Ayu Bawoon
micher: 1770 - 1815, Probolinggo, Bupati Banger/Probolinggo Karena ketangguhannya maka mendapat nama gelar : Djimat
marvidigezh: Probolinggo, Dimakamkan dibelakang Masjid Probolinggo, tanpa cungkup diberi warna kuning.
Nyai Ajeng Wiryokusumo
ganedigezh: level 3 = Buyut dari Ki Ageng Brondong, atau putera No:9 dari Kyai Tumenggung Djimat Tjondronegoro
Nyai Ajeng Wirosroyo
ganedigezh: level 3 = Buyut dari Ki Ageng Brondong, atau putera No:10 dari Kyai Tumenggung Djimat Tjondronegoro.
Nyai Ajeng Maespati
ganedigezh: level 3 = Buyut dari Ki Ageng Brondong, atau putera No:11 dari Kyai Tumenggung Djimat Tjondronegoro
Nyai Ajeng Wiryodipuro
ganedigezh: level 3 = Buyut dari Ki Ageng Brondong, atau puteri No:12 dari Kyai Tumenggung Djimat Tjondronegoro
Ki Tjondro Adinegoro
ganedigezh: level 3 = Buyut dari Ki Ageng Brondong, atau putera No:13 dari Kyai Tumenggung Djimat Tjondronegoro
micher: Menjabat Patih Pekalongan;
Raden Ayu Lor / Ratu Lor Djoyodiningrat
ganedigezh: level 3 = Buyut dari Ki Ageng Brondong, atau putera No:14 dari Kyai Tumenggung Djimat Tjondronegoro
eured: Panembahan Tjokronegoro V
Mas Ngabei Tjondrowidjoyo
ganedigezh: level 3 = Buyut dari Ki Ageng Brondong, atau putera No:15 dari Kyai Tumenggung Djimat Tjondronegoro
Raden Tjondronegoro II (Pati) / Kyai Tumenggung Onggowidjoyo (Lamongan)
ganedigezh: level 3 = Buyut dari Ki Ageng Brondong, atau putera No:16 dari Kyai Tumenggung Djimat Tjondronegoro Wafat di makamkan di Desa Puri Pati
titl: 1812 - 1839, Pekalongan, Bupati Pekalongan = Kyai Tumenggung Onggowidjoyo;
Mas Ngabei Kertoyudo / Kyai Mayor Kertoyudo
ganedigezh: level 3 = Buyut dari Ki Ageng Brondong, atau putera No:17 dari Kyai Tumenggung Djimat Tjondronegoro
Nyai Ajeng Djangrono
ganedigezh: level 3 = Buyut dari Ki Ageng Brondong, atau putera No:19 dari Kyai Tumenggung Djimat Tjondronegoro
Kyai Tjondronegoro / Kyai Panji Onggowidjoyo
ganedigezh: level 3 = Buyut dari Ki Ageng Brondong, atau putera No:20 dari Kyai Tumenggung Djimat Tjondronegoro
micher: Surabaya, Bupati Mojokerto 1827 - 1850
Nyai Ajeng Wangsengsari
ganedigezh: level 3 = Buyut dari Ki Ageng Brondong, atau putera No:21 dari Kyai Tumenggung Djimat Tjondronegoro
Ngabei Sutoyudo
ganedigezh: level 3 = Buyut dari Ki Ageng Brondong, atau putera No:22, dari Kyai Tumenggung Djimat Tjondronegoro
Nyai Mangkuyudo
ganedigezh: level 3 = Buyut dari Ki Ageng Brondong, atau putera No:24 dari Kyai Tumenggung Djimat Tjondronegoro
eured: Mas Ngabei Mangkuyudo
Nyai Ajeng Tambakhadji Angger [ Ngampel Ali Kubro]
ganedigezh: level 3 = Buyut dari Ki Ageng Brondong, atau putera No:25 dari Kyai Tumenggung Djimat Tjondronegoro
Mas Ngabei Niloperbongso
ganedigezh: level 3 = Buyut dari Ki Ageng Brondong, atau putera No:23 dari Kyai Tumenggung Djimat Tjondronegoro
Ki Mangkudipuro
ganedigezh: level 3 = Buyut dari Ki Ageng Brondong, atau putera No:26 dari Kyai Tumenggung Djimat Tjondronegoro
Ki Mangkukusumo
ganedigezh: level 3 = Buyut dari Ki Ageng Brondong, atau putera No:27, dari Kyai Tumenggung Djimat Tjondronegoro
Raden Ayu Uningan Kaliungu
ganedigezh: level 3 = Buyut dari Ki Ageng Brondong, atau putera No:28 dari Kyai Tumenggung Djimat Tjondronegoro
Nyai Ajeng Trodjoyo
ganedigezh: level 3 = Buyut dari Ki Ageng Brondong, atau putera No:29 dari Kyai Tumenggung Djimat Tjondronegoro
Nyai Ajeng Ronggolawe
ganedigezh: level 3 = Buyut dari Ki Ageng Brondong, atau putera No:8 dari Kyai Tumenggung Djimat Tjondronegoro. http://keluargatjondronegoro.blogspot.com/ NB tempat tinggal terakhir di Malang
Kerent
 
== 8 ==
Mas Ajeng Rono
ganedigezh: Level 1 = Puteri ke 2 dari Nyai Ajeng Ronggolawe
Mas Ajeng Mertokusumo
ganedigezh: Level 3 = Puteri ke 3 dari Nyai Ajeng Ronggolawe
Ibu dari Rara Mariyah
ganedigezh: Puteri No: 1 dari Nyai Ajeng Ronggolawe
== 8 ==
Views
Ostilhoù personel
Enklask araokaet