3. Sunan Prawoto / Panembahan Prawoto I (Sultan Mukmin) a. a. 1549

Ur pennad tennet eus Rodovid BR, ar c'helc'hgeriadur digor.

Den:188330
Jump to: navigation, search
Lignez Brawijaya V
Reizh gourel
Anv a-bezh d'ar c'hanedigezh 3. Sunan Prawoto / Panembahan Prawoto I
Anvioù-tiegezh all Sultan Mukmin
Kerent

3.4.1.1. Pangeran Hadipati Trenggono [Demak] g. 1521 a. a. 1548

4.3.1.1.4. Kanjeng Ratu Pembayun [Azmatkhan]

Wiki-pajenn wikipedia:Sunan_Prawoto
[1]

Darvoudoù

bugel: Pangeran Sumendhe Panembahan Wirasmoro [Panembahan Wirasmoro]

bugel: Ψ Ratu Mas Semangkin [?]

bugel: Ψ Ratu Mas Prihatin [?]

bugel: Ki Ageng Pruwita Ngardin [?]

bugel: Arya Pangiri / Sultan Ngawantipura [Demak]

eured:

1546 - 1549 titl: Demak Bintoro, Sultan Demak IV

1549 marvidigezh: Demak Bintoro

Notennoù

Sunan Prawoto adalah raja keempat Kesultanan Demak yang memerintah tahun 1546-1549. Nama aslinya ialah Raden Mukmin. Ia lebih cenderung sebagai seorang ahli agama dari pada ahli politik.

Raden Mukmin Semasa Muda Naskah babad dan serat menyebut Raden Mukmin adalah putra sulung Sultan Trenggana. Ia lahir saat ayahnya masih sangat muda dan belum menjadi raja.

Pada tahun 1521 Pangeran Sabrang Lor meninggal dunia tanpa keturunan. Kedua adiknya beraing memperebutkan takhta, yaitu Raden Trenggana dan Raden Kikin. Raden Trenggana adalah adik kandung Pangeran Sabrang Lor, sama-sama lahir dari permaisuri Raden Patah, sedangkan Raden Kikin meskipun lebih tua usianya, tapi lahir dari selir, yaitu putri bupati Jipang.

Dalam persaingan ini tentu saja Raden Mukmin memihak ayahnya. Ia mengirim pembantunya yang bernama Ki Surayata untuk membunuh Raden Kikin sepulang Salat Jumat. Raden Kikin tewas di tepi sungai, sedangkan para pengawalnya sempat membunuh Ki Surayata.

Sejak saat itu Raden Kikin terkenal dengan sebutan Pangeran Sekar Seda ing Lepen, artinya "bunga yang gugur di sungai". Pangeran Sekar Seda Lepen meninggalkan dua orang putra dari dua orang istri, yang bernama Arya Penangsang dan Arya Mataram.

[sunting] Pemerintahan Sunan Prawoto Sultan Trenggana memerintah Kesultanan Demak tahun 1521-1546. Sepeninggalnya, Raden Mukmin selaku putra tertua naik takhta. Ambisinya sangat besar untuk melanjutkan usaha ayahnya menaklukkan Pulau Jawa. Namun keterampilannya dalam berpolitik sangat rendah. Ia lebih suka hidup sebagai ulama suci dari pada sebagai raja.

Pusat pemerintahan Raden Mukmin dipindahkan dari kota Bintoro menuju bukit Prawoto. Oleh karena itu, Raden Mukmin pun terkenal dengan sebutan Sunan Prawoto.

Pemerintahan Sunan Prawoto juga terdapat dalam catatan seorang Portugis bernama Manuel Pinto. Pada tahun 1548 Manuel Pinto singgah ke Jawa sepulang mengantar surat untuk uskup agung Pastor Vicente Viegas di Makassar. Ia sempat bertemu Sunan Prawoto dan mendengar rencananya untuk mengislamkan seluruh Jawa, serta ingin berkuasa seperti sultan Turki. Sunan Prawoto juga berniat menutup jalur beras ke Malaka dan menaklukkan Makassar. Akan tetapi, rencana itu berhasil dibatalkan oleh bujukan Manuel Pinto.

Pada kenyataannya, cita-cita Sunan Prawoto tidak pernah terlaksana. Ia lebih sibuk sebagai ahli agama dari pada mempertahankan kekuasaannya. Satu per satu daerah bawahan, misalnya Banten, Cirebon, Surabaya, dan Gresik berkembang bebas sedangkan Demak tidak mampu menghalanginya.

[sunting] Kematian Sunan Prawoto Selain Sunan Prawoto muncul dua orang lagi menjadi tokoh kuat sepeninggal Sultan Trenggana, yaitu Arya Penangsang bupati Jipang, dan Hadiwijaya bupati Pajang. Masing-masing adalah keponakan dan menantu Sultan Trenggana.

Arya Penangsang adalah putra Pangeran Sekar Seda ing Lepen yang mendapat dukungan dari gurunya, yaitu Sunan Kudus untuk merebut takhta Demak. Pada tahun 1549 ia mengirim anak buahnya yang bernama Rangkud untuk membalas kematian ayahnya.

Menurut Babad Tanah Jawi, pada suatu malam Rangkud berhasil menyusup ke dalam kamar tidur Sunan Prawoto. Sunan mengakui kesalahannya telah membunuh Pangeran Seda Lepen. Ia rela dihukum mati asalkan keluarganya diampuni.

Rangkud setuju. Ia lalu menikam dada Sunan Prawoto yang pasrah tanpa perlawanan sampai tembus. Ternyata istri Sunan sedang berlindung di balik punggungnya. Akibatnya ia pun tewas pula. Melihat istrinya meninggal, Sunan Prawoto marah dan sempat membunuh Rangkud dengan sisa-sisa tenaganya.

Sunan Prawoto tewas meninggalkan seorang putra yang masih kecil bernama Arya Pangiri, yang kemudian diasuh bibinya, yaitu Ratu Kalinyamat dari Jepara. Setelah dewasa, Arya Pangiri menjadi menantu Sultan Hadiwijaya raja Pajang, dan diangkat sebagai bupati Demak.

Pada tahun itu pula, 1549 Aryo Penangsang berhasil dibunuh oleh Danag Sutawijaya atas siasat cerdas Ki Juru Martani.

[sunting] Raden Mukmin dalam Kronik Cina Kronik Cina dari kuil Sam Po Kong menyebut Raden Mukmin dengan nama Muk Ming. Pada tahun 1529 ia menggantikan Kin San sebagai kepala galangan kapal di Semarang. Kin San adalah adik Jin Bun (alias Raden Kusen adik Raden Patah).

Muk Ming bekerja keras dibantu masyarakat Cina baik yang muslim ataupun non muslim menyelesaikan 1.000 kapal besar yang masing-masing dapat memuat 400 orang prajurit. Pembangunan kapal-kapal perang tersebut untuk kepentingan angkatan laut ayahnya, yaitu Tung-ka-lo (Sultan Trenggana) yang berniat merebut Maluku.

Belum sempat Tung-ka-lo merebut Maluku, ia lebih dulu tewas saat menyerang Panarukan tahun 1546. Muk Ming pun naik takhta namun dimusuhi sepupunya yang menjadi bupati Ji-pang (alias Arya Penangsang).

Perang saudara terjadi. Kota Demak dihancurkan bupati Ji-pang. Muk Ming pindah ke Semarang tapi terus dikejar musuh. Akhirnya ia tewas di kota itu. Galangan kapal hancur terbakar pula. Yang tersisa hanya masjid dan kelenteng saja.

Mammennoù

  1. Struktur Silsilah Keluarga & Pustaka - * Silsilah Keliuarga Raden Trenggono = Sultan Alam Akbar III Demak Bintoro s/d Kartosuro – Mataram.
    • Babad Tanah Jawi. 2007. (terj.). Yogyakarta: Narasi
    • H.J.de Graaf dan T.H. Pigeaud. 2001. Kerajaan Islam Pertama di Jawa. Terj. Jakarta: Pustaka Utama Grafiti
    • Moedjianto. 1987. Konsep Kekuasaan Jawa: Penerapannya oleh Raja-raja Mataram. Yogyakarta: Kanisius
    • [Slamet Muljana]]. 2005. Runtuhnya Kerajaan Jindu-Jawa dan Timbulnya Negara-Negara Islam di Nusantara (terbitan ulang 1968). Yogyakarta: LKIS

Eus an dud-kozh d'ar vugale-vihan

Tud-kozh
14. R. Bondan Kejawan / Ki Ageng Tarub III (Ki Lembu Peteng)
ganedigezh: Anak No.14 dari Brawijaya V Jurumertani sudah pada waktunya untuk mengirim Pajak Hasil Bhumi ke Kerajaan, dalam perjalanannya di ikuti oleh Bondan, yang tidak diketahui Jurumertani, Sesampainya di Kerajaan menyerahkan Pajakhasil Bumi, kemudian menghadap sang Prabu, Namun mendadak terdengan suara Gong Berbunyi, mengejutkan Sang Prabu dan seluruh isi kerajaan termasuk Jurumertani, setelah dikejar tertangkaplah seorang anak "Bondan", dan diserahkan pada sang Prabu, melihat kejadian itu Jurumertani terbelalak KAGET, dan menghampiri Prabu sambil berbisik Itu adalah Putera-sang Prabu. Sang Prabu menatap wajah si Bondan dengan seksama, kemudian penasehat spirituil Kerajaan menhampiri Sang Prabu berkata, Anak turun dari Anak itu (Bondan) akan menjadi Raja-raja ditanah jawa
ganedigezh: Petilasan Makam dari Bondan Kejawan ada : 3 Tempat yaitu : 1. Desa Taruban-Purwodadi, dari kota Purwodadi ke arah Blora Km 13 ada perempatan belok Kanan 2km ada Situs yang dikelola oleh Kasunanan Surakarto, dsisin ada makam Ki Ageng Tarub I, dan R Bondan Kejawan ( Ki Ageng Tarub II) 2. 1 Km dari sini ( Ds Taruban ) arah ke perempatan ada Tandingan seolah-olah Makam Bondan Kejawan 3. Sebelah barat Kota Yogya ( Jl Wates dkt SPBU) ada dusun Kejawen disana ada makan Bondan Kejawan Pahlawan Majapahit
eured: Retno Dewi Nawangsih
eured:
eured: Retno Dewi Nawangsih
3.4.2. Raden Kusen / Pangeran Pamalekaran (Arya Abdillah)
titl: Adipati Terung, Adipati Terung / Bupati Teterung
17. Puteri Hadi / Putri Ratna Marsandi
ganedigezh: anak No 17 dari Bhre Kertabhumi ( Brawidjaja V ), suami dari Juru Paniti
eured: Juru Paniti
11. Raden Sudjana / Lembu Niroto
titl: Adipati Blambangan
Raden Jaka Dhalak
ganedigezh: Diputus : 25677
Hario Dewa Ketul
micher: Bali, Adipati di Bali
Raden Jaka Lawu
marvidigezh: Java, Indonesia, Mount Lawu
Raden Jaka Buras / Raden Palingsingan
marvidigezh: Gunung Kidul
Puteri Bupati Jipang Panolan
ganedigezh: Puteri Bupati Jipang Panolan, nama tidak tercatat
eured: 13. Raden Patah / Panembahan Jin Bun (Raden Praba)
eured:
13. Raden Patah / Panembahan Jin Bun (Raden Praba)
ganedigezh: 1455, Palembang
eured: 11.1.5. Raden Siti Murtasimah / Asyiqah
eured: Puteri Bupati Jipang Panolan
eured: Putri Dari Randu Sanga
titl: 1475 - 1518, Demak, Sultan Bintoro Demak I bergelar Sultan Syah Alam Akbar Al Fattah
marvidigezh: 1518, Demak
11.1.1. Sunan Bonang / Maulana Mahdum Ibrahim (Bong Ang)
ganedigezh: 1465, Rembang, Dekat Tuban
eured: Dewi Hiroh
marvidigezh: ~ 1525, Tuban
11.1.3. Sunan Drajat / Raden Qasim
ganedigezh: 1470
marvidigezh: ~ 1522
Tud-kozh
Kerent
Pangeran Sabrang Lor / Dipati Unus (Raden Surya)
titl: 1518, Sultan Demak II
marvidigezh: 1521
3.4.1.1. Pangeran Hadipati Trenggono
ganedigezh: 1521
titl: < 1546, Demak, Sultan Demak III bergelar Sultan Alam Akbar III
marvidigezh: 1548
2. Sultan Trenggono / Sultan Alam Akbar III Demak Bintoro
ganedigezh: 1483?
eured:
eured: 4.3.1.1.4. Kanjeng Ratu Pembayun
eured: Puteri Kyai Ageng Malaka
titl: 1521 - 1546, Demak Bintara, Sultan Demak III
marvidigezh: 1546, Panarukan, Berita kematian Sultan Trenggana ditemukan dalam catatan seorang Portugis bernama Fernandez Mendez Pinto.
Kerent
 
== 3 ==
3.4.1.1.3. Sunan Prawoto I
titl: 1546 - 1549, Demak
marvidigezh: 1549, Demak
Ratu Mas Pambayun
ganedigezh: Level 1 = Putera ke 2 dari Sultan Trenggono Demak Bintoro
eured: Kyai Ageng Lang / Pangeran Langgar
eured: Kyai Ageng Lang / Pangeran Langgar
5. Retna Kencana / Ratu Mas Kalinyamat
ganedigezh: 1514, Demak Bintoro
eured: Pangeran Kalinyamat / Pangeran Toyib / Pangeran Tanduran / Tjie Bin Tang
titl: 10 Ebrel 1527 - 1536, Jepara, Kanjeng Ratu Kalinyamat
marvidigezh: 1579, Jepara, Dimakamkan di dekat makam Pangeran Kalinyamat di desa Mantingan.
9. Pangeran Timur / Pangeran Mas Kumambang (Rangga Jumena)
titl: Panembahan Mas -
micher: 18 Gouere 1568 - 1586, Bupati Madiun Ke 1, Hari jadi Kabupaten Madiun
3.4.1.1.5. Ratu Mas Kalinyamat
marvidigezh: 1579, Mantingan
3. Sunan Prawoto / Panembahan Prawoto I (Sultan Mukmin)
eured:
titl: 1546 - 1549, Demak Bintoro, Sultan Demak IV
marvidigezh: 1549, Demak Bintoro
== 3 ==
Bugale
Arya Pangiri / Sultan Ngawantipura
eured: Ratu Pembayun
titl: 1583 - 1586, Pajang, Sultan Pajang II bergelar Sultan Ngawantipura
Bugale
Bugale-vihan
Bugale-vihan

Ostilhoù personel
Enklask araokaet
Yezhoù all